Cara Menilai Kualitas Bakalan Sapi yang Baik untuk Penggemukan

Memulai usaha penggemukan sapi tidak bisa asal membeli hewan tanpa pertimbangan. Salah satu kunci sukses dalam beternak adalah memilih bakalan sapi yang berkualitas. Peternak yang memilih bibit sapi tepat akan memaksimalkan hasil penggemukan, menekan biaya perawatan, dan meraih keuntungan yang lebih besar. Lalu, bagaimana cara menilai kualitas bakalan sapi dengan benar? Yuk, kita bahas lebih detail!
Perhatikan Kondisi Fisik Sapi
Langkah pertama dalam cara menilai kualitas bakalan sapi adalah memperhatikan kondisi fisiknya. Sapi yang sehat umumnya memiliki badan yang proporsional, tulang kuat, dan otot yang berkembang dengan baik.
Periksa juga bulu sapi, pastikan terlihat mengkilap dan tidak kusam. Ketika bulu sapi terlihat kusam, hal itu biasanya menunjukkan bahwa kesehatan tubuhnya tidak optimal atau sedang terserang penyakit. Selain itu, mata sapi harus cerah, tidak berair, dan hidungnya basah alami, bukan kering ataupun mengeluarkan lendir berlebihan.
Lihat Bobot Awal Sapi
Bobot menjadi faktor penting dalam menilai kualitas bakalan. Bobot awal 200–250 kg sering dijadikan patokan ideal bagi sapi bakalan, karena ukuran tersebut memungkinkan proses penggemukan berjalan lebih optimal. Sapi dengan bobot tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Namun, jangan hanya fokus pada berat saja, pastikan bobot sapi sesuai dengan umur dan kondisi tubuhnya agar hasil penggemukan lebih optimal.
Amati Nafsu Makan
Cara menilai kualitas bakalan sapi selanjutnya adalah mengamati nafsu makannya. Sapi yang sehat akan makan dengan lahap, aktif mengunyah, dan tidak pilih-pilih pakan. Sebaliknya, sapi yang terlihat lesu, enggan makan, atau sering diam di pojokan bisa jadi sedang sakit maupun stres.
Nafsu makan yang baik menandakan sistem pencernaan sapi bekerja optimal, sehingga proses penggemukan nantinya akan berjalan lebih lancar dan menghasilkan pertumbuhan bobot yang signifikan.
Pastikan Tidak Ada Cacat Fisik
Sebelum membeli bakalan, pastikan sapi tidak memiliki cacat fisik seperti kaki pincang, tubuh bungkuk, mata rusak, atau bekas luka parah. Cacat semacam ini bisa mengganggu pertumbuhan otot, menurunkan daya tahan tubuh, dan membuat sapi sulit berkembang dengan baik.
Sapi yang benar-benar sehat akan berdiri tegak, berjalan normal, tampak lincah saat bergerak, serta menunjukkan postur tubuh yang seimbang. Kondisi fisik yang prima menjadi modal penting agar program penggemukan lebih berhasil.
Periksa Umur Sapi
Mengetahui umur sapi juga penting dalam menentukan kualitas bakalan yang layak dibeli. Umur sapi biasanya bisa dilihat dari kondisi gigi, terutama bentuk dan jumlah gigi seri. Sapi muda memiliki pertumbuhan gigi yang berbeda dengan sapi dewasa yang sudah lebih aus.
Idealnya, bakalan sapi untuk digemukkan berusia 1,5 hingga 2 tahun, karena pada fase ini pertumbuhan tubuh masih optimal, tulang belum terlalu keras, dan respons terhadap pakan lebih maksimal.
Cek Riwayat Kesehatan
Peternak sebaiknya tidak berhenti pada penilaian fisik saja, melainkan juga memastikan riwayat kesehatan sapi agar kualitasnya lebih terjamin. Apakah sapi sudah pernah divaksin? Apakah pernah terserang penyakit serius? Riwayat kesehatan yang baik akan meminimalkan risiko kerugian akibat penyakit menular. Jadi, jangan ragu untuk meminta keterangan dari penjual atau pedagang sapi sebelum membeli.
Observasi Perilaku Sapi
Cara menilai kualitas bakalan sapi juga bisa dilakukan dengan mengamati perilakunya. Seekor sapi yang benar-benar sehat akan tampak aktif, tanggap terhadap keadaan sekitar, serta tidak mudah mengalami stres. Sebaliknya, sapi yang terlihat pasif, sering menyendiri, atau gelisah terus-menerus bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Baca juga: Program Penggemukan Sapi 3 Bulan!
Kesimpulan
Menilai kualitas bakalan sapi menjadi fondasi awal yang sangat menentukan keberhasilan program penggemukan, karena dari sanalah hasil akhir usaha bisa diprediksi. Mulailah dengan memeriksa kondisi fisik, bobot awal, nafsu makan, hingga riwayat kesehatannya.
Peternak yang memelihara sapi sehat dan berkualitas akan lebih mudah menggemukkan ternaknya sekaligus meraih keuntungan maksimal. Jadi, jangan terburu-buru membeli, luangkan waktu untuk melakukan penilaian dengan cermat agar usaha beternak semakin sukses.
.